IPA, TEKNOLOGI, DAN KELANGSUNGAN HIDUP MANUSIA
MAKALAH
MATEMATIKA DAN ILMU ALAMIAH
DASAR
IPA, TEKNOLOGI, DAN
KELANGSUNGAN HIDUP MANUSIA
DOSEN PENGAMPU : Diah Nutrisiani
Tim Penyusun (Kelompok 8) :
Agung Fikri (10514462)
Bella
Intan F. (11518395)
Muhammad
Rendy P. (14518861)
Naila
Faiza (15518179)
Pradifta
Sekar A. (15518567)
Zanuar
Fitriyana (17518582)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2019
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Tidak lupa kami
juga mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang turut membantu
dalam pengerjaan makalah ini, baik berupa bantuan materi maupun usaha yang
telah diberikan.
Pengerjaan makalah ini sekiranya diperuntukan
untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar.
Karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari Ibu Diah Nutrisiani untuk
menyempurnakan makalah ini.
Depok,
08 April 2019
Tim
Penyusun
DAFTAR
ISI
COVER..................................................................................................... i
KATA
PENGANTAR............................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................ iii
BAB I : Pendahuluan............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang...........................................................................
1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................... 1
1.3. Tujuan Pembahasan...................................................................
1
BAB
II : Pembahasan............................................................................... 2
2.1. Sumber Daya Energi Non Konvensional................................... 2
2.1.1. Energi Matahari.............................................................. 2
2.1.2. Energi Panas Bumi......................................................... 3
2.1.3. Energi Angin.................................................................. 3
2.1.4. Energi Air....................................................................... 4
2.1.5. Energi Pasang Surut........................................................ 4
2.1.6. Energi Biomasa............................................................... 4
2.1.7. Energi Biogas.................................................................. 5
2.2. Sumber Daya Manusia dan Genetika.......................................... 6
2.3. Bioteknologi................................................................................ 6
2.4. Ruang Lingkup Bioteknologi...................................................... 7
2.4.1. Bioteknologi Kedokteran................................................. 8
2.4.2. Bioteknologi Farmasi....................................................... 8
2.4.3. Bioteknologi Pertanian..................................................... 8
2.5. Prospek Bioteknologi di Indonesia............................................... 9
BAB
III : Penutup........................................................................................ 10
3.1. Kesimpulan.................................................................................... 10
3.2. Saran............................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Makhluk
hidup sejatinya selalu berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Untuk dapat mempertahankan kehidupan tersebut manusia haruslah mendapatkan air,
udara, juga pangan dalam kualitas dan mutu tertentu. Selain itu manusia juga
harus mempertahankan diri dari serangan organisme yang mengancam seperti hewan
buas, patogen, parasit, dan vektor penyakit. Untuk menjaga kelangsungan hidup
jenisnya, tidak hanya manusia, makhluk hidup lainnya juga harus mempunyai
keturunan.
Selain
kebutuhan pangan, ada berbagai kebutuhan dasar liannya baik yang bersifat
material maupun non-material. Kebutuhan non-material ini berkembang sangat kuat
pada manusia dan membuatnya berbeda dengan hewan. Kebutuhan dasar ini misalnya
perlindungan hukum yang adil, pendidikan, pakaian, rumah, dan energi.
1.2. Rumusan
Masalah
1.
Faktor
apa saja yang dapat menjaga kelangsungan hidup manusia ?
2.
Energi
apa saja yang dapat digunakan oleh manusia ?
3.
Seberapa
besar pengaruh sumber daya dalam kelangsungan hidup manusia ?
4.
Bagaimana
manusia memanfaatkan bioteknologi yang semakin berkembang ?
5.
Seberapa
besar kaitan antara sumber daya manusia dengan genetika ?
1.3. Tujuan
Pembahasan
1.
Memahami
tentang sumber daya energi.
2.
Mengetahui
seberapa besar sumber daya energi mempengaruhi hidup manusia.
3.
Mengetahui
apa saja sumber daya energi yang baik untuk dimanfaatkan manusia.
4.
Memahami
kaitan sumber daya manusia dengan genetika.
5.
Memahami
penggunaan bioteknologi dalam hidup manusia.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Sumber
Daya Energi Non Konvensional
Berbeda
dari sekarang, dahulu sebagian besar manusia di Bumi hidup dalam lapangan
pekerjaan sebagai petani. Sumber daya utama bagi masyarakat pertanian adalah
kayu, matahari, aliran sungai, kekuatan otot manusia itu sendiri, dan hewan
pekerja semuanya adalah golongan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable).
Kemudian,
sejak revolusi industri dimulai pada abad ke-18 orang mulai menggunakan sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui, seperti bahan bakar fosil, batu bara,
gas alam, dan minyak bumi. Lebih dari separuh jumlah penduduk di Bumi setelah
revolusi industri menggantungkan kebutuhan energinya pada bahan bakar fosil.
Mengingat
bahwa bahan bakar fosil merupakan ketersediaannya sangat terbatas, serta tidak
dapat diperbaharui, maka suatu saat bahan bakar ini pasti akan habis. Hal ini
mendorong beberapa orang untuk mencari sumber energi baru yang lebih
konvensional, guna mempertahankan eksistensi manusia dimuka Bumi. Sumber daya
yang dicari adalah sumber daya alternatif yang dapat digunakan dalam skala
besar serta mengeluarkan polusi yang sedikit atau bahkan tanpa polusi.
Beberapa
sumber daya alternatif yang memenuhi kategori tersebut adalah matahari, panas
bumi, angin, air, pasang surut air laut, biomasa, dan biogas.
2.1.1. Energi
Matahari
Pemanfaatan
energi matahari yang terpancar langsung ke Bumi dapat dilakukan dengan beberapa
cara, yaitu :
a. Pemanasan secara langsung.
Sinar matahari akan memanaskan secara langsung benda yang akan
dipanaskan. Cara ini biasa digunakan dalam pembuatan ikan asin. Dengan cara ini
suhu yang didapatkan tidak akan lebih dari 100°C. Cara lainnya adalah dengan
pengumpulan panas menggunakan alat yang disebut kolektor.
b.
Konversi
Surya Thermis Elektris (KSTE)
Dengan cara ini air dipanaskan, kemudian panas yang
dikandung di dalam air tersebut dikonversikan menjadi energi listrik. Prinsip
KSTE memerlukan sebuah konsentrator optik yang memanfaatkan radiasi matahari,
suatu sistem pengangkut panas, dan sebuah mesin untuk pembangkit tenaga
listrik.
c.
Photovoltaik
Photovoltaik atau solar cells mengubah sinar matahari
menjadi energi listrik secara langsung. Contoh yang sudah sering kita temui
adalah kalkulator yang sudah banyak menggunakan solar cell. Energi listrik yang
dihasilkan disimpan kedalam baterai dan dapat digunakan untuk berbagai
keperluan. Biasanya sistem photovoltaik ini menggunakan lapisan-lapisan tipis
silikon atau bahan semikonduktor lainnya. Namun sampai sekarang penggunaan
photovoltaik sebagai pembangkit listrik masih tiga kali lebih mahal
dibandingkan sumber energi konvensional.
2.1.2.
Energi
panas bumi
Energi panas Bumi dapat dilihat dalam berbagai
bentuk, misalnya berupa mata air panas, fumorola (uap panas), geyser (semburan
air panas), dan sulfatora (sumber belerang).
Uap air panas dapat langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin uap,
sedangkan air panas dapat digunakan untuk pembangkit listrik tidak langsung,
gas amoniak yang di hasilkan dari air panas inilah yang di gunakan untuk
memutar turbin uap yang dikaitkan dengan generator pembangkit listrik, sehingga
akan didapatkan energi listrik.
2.1.3.
Energi
Angin
Pada dasarnya angin terjadi karena adanya
perbedaan suhu antara udara panas dan udara dingin. Di daerah yang panas,
udaranya menjadi panas, mengembang dan menjadi ringan, naik ke atas dan
bergerak ke daerah yang lebih dingin. Sebaliknya di daerah yang dingin,
udaranya menjadi dingin dan turun ke bawah. Dengan demikian terjadi perputaran
udara berupa perpindahan udara. Perpindahan udara inilah yang disebut angin.
Pada saat ini energy angin hanya memenuhi
sebagian kecil saja dari seluruh kebutuhan dunia akan energi, walaupun seperti
itu penggunaan energi angin makin meningkat dan biaya pemakaiannya semakin
murah. Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam pemanfaatan energi angin
adalah mencari tempat yang “cukup angin” sehingga pemanfaatannya menjadi
ekonomis.
2.1.4.
Energi
Air
Air terjun dapat dimanfaatkan untuk
menggerakan generator yang dapat menghasilkan listrik, atau listrik tenaga air,
yang tidak menghasilkan polusi udara atau polusi air dan relative tidak mahal.
Problem yang dihadapi dalam pemanfaatan energy air adalah masalah “dam” atau
bendungan yang harus dibangun untuk menghasilkan “air terjun” yang akan
menggerakan turbin. Meskipun energy air dapat diperbaharui, dam atau bendungan
yang digunakan untuk membangkitkan energy ini mempunyai masa pakai tertentu,
yang disebabkan oleh sedimentasi.
2.1.5.
Energi
Pasang Surut
Energy pasang surut air disebabkan oleh
gaya tarik antara matahari, bumi dan bulan. Pemanfaatan energy potensial yang
terkandung dalam perbedaan pasang dan surut 100 lautan dapat dilakukan pada
pantai atau teluk yang agak cekung dan dalam sehingga dapat dibangun suatu
bendungan. Pintu bendungan harus dapat dibuka dan ditutup dan turbin untuk
pembangkit listrik harus dapat berputar dua arah, dilakukan dengan
berganti-ganti.
Bendungan akan terisi apabila air pasang
melalui pintu bendungan yang terbuka, kemudian air keluar melalui turbin yang
akan membangkitkan tenaga listrik.
2.1.6.
Energi
Biomasa
Biomasa adalah bahan organic yang
terkandung dalam tanaman yang dihasilkan dari proses fotosintesis.
Biomasa, terutama dalam bentuk kayu bakar
dan limbah pertanian, adalah sumber energy tertua dalam beberapa hal
menyebabkan krisis lingkungan.
Pemanfaatan biomasa untuk keperluan
energy dapat dilakukan dengan berbagai cara. Antara lain, sebagai kayu bakar.
Penggunaan kayu bakar akan lebih ekonomis apabila biomasa yang digunakan
berasal dari limbah pertanian atau kehutanan dibandingkan dengan apabila kita
asecara khusus menanam pohon untuk diguankan sebagai kayu bakar.
Energy biomasa dapat pula kita peroleh
setelah mengolahnya menjadi arang, atau diproses menjadi benda padat, cair atau
gas dengan cara pirolisa, yaitu suatu proses mamanskan bahan baku secara bebas
udara, sehingga tidak ada oksidasi.
Cara lain untuk pemanfaatan biomasa
adalah penggasan. Biomasa dipanaskan di bawah tekanan, dan ditambah udara dan
uap. Proses ini menghasilkan suatu gas, yang kaya akan hydrogen (H) dan karbon
monoksida (CO) yang digunakan sebagai bahan baku dalam industri kimia.
Dengan proses fermentasi, biomasa dapat
diubah menjadi etanol yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Etanol (C2H5OH)
dapat dihasilkan dari bahan baku biomasa berikut :
a. Bahan
yang menganfung hidrat arang dalam bentuk gula, misalnya tebu dan nipah.
b. Bahan
yang mengandung hidrat arang dalam bentuk zat tepung, misalnya ubi kayu, ubi
jalar, kentang, dan sago.
c. Bahan-bahan
selulosa yang mengandung hidrat arang dalam bentuk yang lebih kompleks,
misalnya kayu.
Proses pembuatan etanol pada dasarnya
terdiri dari tiga langkah, yaitu :
a. Konversi
hidrat arang menjadi gula yang dapat dicairkan dengan air.
b. Fermentasi
gula menjadi etanol.
c. Pemisahan
etanol dari air dan komponen-komponen air dengan cara destilasi.
2.1.7.
Energi
Biogas
Biogas
merupakan bahan bakar gas (biofuel) dan bahan bakar yang dapat diperbaharui
(renewable fuel) yang dihasilkan secara anaerobic digestion atau fermentasi
anaerob dari bahan organik dengan bantuan bakteri metana seperti
Methanobacterium sp. Bahan-bahan organik dapat dikonversikan menjadi bahan
bakar melalui proses-proses kimia dengan bantuan organisme dekomposer. Bahan
bakar cair utama yang dihasilkan adalah metanol (methyl alcohol) dan etanol (ethyl
alcohol). Sedangkan produksi gas yang utama adalah biogas, yang merupakan
campuran dari methan dan karbondioksida.
Bahan
yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan biogas yaitu bahan
biodegradable seperti biomassa (bahan organik bukan fosil), kotoran, sampah
padat hasil aktivitas perkotaan dan lain-lain. Prinsip kimia yang terlibat
dalam pembentukan biogas adalah fermentasi yang terjadi pada semua karbohidrat,
lemak, dan protein oleh bakteri metan, tanpa adanya udara, dengan suhu antara
30°-50°C.
Tinja
dapat pula digunakan sebagai bahan fermentasi tinja, dengan bahan campuran yang
hanya berupa air. Tiap empat bagian tinja ditambah lima bagian air. Sisa tinja
yang tidak terpakai bisa dipakai sebagai pupuk alam juga.
2.2.
Sumber
Daya Manusia dan Genetika
Sumber
daya manusia (atau biasa disingkat menjadi SDM) adalah potensi yang terkandung
dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk social yang
adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh
potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan
dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Sebenarnya, segala kegiatan yang
manusia lakukan bisa dikaitkan dengan potensi sumber daya manusia baik fisik
maupun proses berfikir. Kualitas suatu sumber daya bisa dilihat juga melalui
sumbernya, dalam hal sumber daya manusia ini yang kita sebut sebagai sumber
adalah orang tua atau garis keturunan orang tersebut, antara lain faktor
genetika.
Dari
kedua hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa masalah kesehatan dan genetika
merupakan masalah yang penting bagi kelangsungan hidup manusia. Faktor
keturunan pasti selalu ada, walaupun terkadang bisa tergantikan dengan faktor
lain seperti latihan dan lainnya. Semakin berkembangnya ilmu genetika,
pemikiran manusia semakin terbuka dengan berbagai usaha untuk perbaikan sumber
daya manusia. Sekarang telah diketahui 10.000 sifat yang dapat diturunkan atau
sifat herediter pada manusia, namun baru 3.000 sifat yang diselidiki secara
mendalam.
Hubungan
antara faktor genetika dengan pencarian sumber daya manusia dapat ditentukan
sesuai kondisinya. Misalnya, penderita buta warna tidak dapat bekerja pada
bidang yang berhubungan dengan pemilihan warna.
2.3.
Bioteknologi
Dalam rangka memenuhi dan meningkatkan
mutu kebutuhan hidup, manusia memanfaatkan biologi terapan dan menggabungkannya
dengan teknologi modern, sehingga tercipta ilmu baru yang disebut Bioteknologi.
Para ahli dan badan internasional memberikan batasan bioteknologi sebagai
kegiatan yang menitikberatkan pemanfaatan aktivitas biologi dalam lingkup
teknologi proses dan produksi secara besar–besaran dalam industri yang
dikaitkan dengan produksi masal atau pemanfaatan prinsip–prinsip ilmiah dan kerekayasaan
hidup, benda mati atau jasa bagi kepentingan manusia.
Sebenarnya bioteknologi bukanlah suatu
hal yang baru. Jauh sebelum perkembangan peradaban Barat, bioteknologi sudah
dipraktekkan oleh masyarakat Babilonia atau Mesir kuno ± 6000 tahun SM. Misalnya
dalam proses pembuatan minuman anggur dan bir.
Perkembangan bioteknologi dapat dibedakan
dalam beberapa generasi, yaitu :
1.
Generasi Pertama, dimulai sejak
proses bioteknologi sederhana pada pembuatan anggur, bir, tempe, dan_sebagainya.
2.
Generasi Kedua, dimulai pada tahun
1949, dengan ditemukannya antibiotika penisilin oleh Fleming melalui cara
fermentasi. Pada periode ini dimulailah industri – industri untuk memproduksi
antibiotika, vitamin, dan asam organik lainnya, yang dikenal dengan revolusi genetika
molekuler.
3.
Generasi
Ketiga, dimulai tahun 1970, setelah fikenalkannya teknik
rekayasa. Teknik rekayasa ini dirintis setelah ditemukannya struktur DNA –
heliks ganda, yaitu materi gen pembawa informasi keturunan. Dengan penemuan ini
dimungkinkan terjadinya fusi gen antara spesies yang berbeda.
2.4.
Ruang Lingkup Bioteknologi
Banyak pengertian yang dikemukakan
tentang Bioteknologi. Tetapi pada dasarnya bioteknologi adalah biologi terapan
dan bersifat multi disiplin, karena melibatkan berbagai disiplin ilmu. Oleh
karena itu dapat dikatakan bahwa bioteknologi mencakup aplikasi prinsip –
prinsip atau teori – teori pengetahuan dan ilmu teknik terhadap proses bahan
baku dengan menggunakan agen biologis untuk menghasilkan barang dan jasa.
Ruang lingkup bioteknologi mencakup
rekayasa fermentasi, rekayasa enzim, kultur sel (jaringan serta), dan rekayasa
genetika. Fermentasi merupakan proses produksi suatu bahan dengan bantuan
mikroorganisme, dilakukan dalam suatu bioreaktor. Teknologi enzim mencakup
tentang teknik memproduksi suatu bahan dengan bantuan enzim, isolasi dan
pemurnian enzim. Rekayasa genetika mencakup teknik – teknik yang memungkinkan
materi gen suatu organisme hidup dimodifikasi, sehingga sifat baru dapat
dibentuk ke dalam organisme tersebut.
Aplikasi bioteknologi dan produk
bioindustri dewasa ini telah digunakan dalam berbagai sektor industri, terutama
di bidang jasa, antara lain kedokteran, farmasi, pertanian, agroindustri,
kimia, energi, dan lingkungan.
2.4.1.
Bioteknologi
Kedokteran
Dengan
adanya rekayasa genetika dapat diciptakan vaksin yang dapat menghasilkan zat
immunoglobulin (zat kebal) terhadap beberapa penyakit, misalnya hepatitis,
kanker hati, lepra, dan sebagainya. Dapat pula dilakukan pengambilan informasi
genetik yang ada pada manusia untuk “dicangkokkan” pada bakteri agar bakter
ttersebut dapat mensintesa insulin. Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar pankreas yang berguna untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Pada
penderita diabetes, kelenjar pankreas ini kurang berfungsi sehingga kadar gula
dalam darahnya tinggi. Dengan bantuan rekayasa genetika maka dapat diproduksi
insulin dalam jumlah besar oleh bakteri, yang kemudian dapat diinjeksikan pada
penderita diabetes.
2.4.2.
Bioteknologi
Farmasi
Umumnya obat-obatan dibuat berdasarkan
ramuan beberapa tumbuhan yang berupa ekstrak , tetapi saat ini dapat dibuat
zat-zat sintesis . obat-obatan hasil bioteknologi , misalnya humulin untuk
diabetes, protopin untuk hormone pertumbuhan untuk anak-anak yang mengalami
keterbelakangan pertumbuhan, alfainterferon untuk pengobatan sejenis leukemia,
dan sebagainya. Dengan menggunakan teknik kultur jaringan kita dapat mengambil
alkaloid dan senyawa-senyawa yang dibutuhkan untuk obat-obatan tersebut.
2.4.3.
Bioteknologi
Pertanian
Produksi pangan secara konvensional tidak
akan dapat mencukupi kebutuhan pangan seluruh penduduk dunia yang makin
bertambah terus. Melalui bioteknologi pertanian dapat dicari jalan pemecahnya,
yaitu :
a. Penggunaan
hormon tumbuhan yang mengubah tanaman
diploid menjadi poliploid.
b. Melalui
kultur jaringan dapat dibuat siklus pertumbuhan suatu tanaman yang lebih pendek
sehingga diperoleh tanaman baru lebih cepat dan segera dapat berubah .
c. Melalui
silang somatic pada kultur jaringan dapat dibuat keragaman genetic dalam
memperolehtanaman yang mempunyai sifat unggul.
d. Rekayasa
genetika tumbuhan dapat menciptakan tumbuhan yang dapat menghasilkan sendiri
zat pelindung terhadap insekta yang menyerangnya.
2.5.
Prospek Bioteknologi di Indonesia
Indonesia sangat kaya akan sumber daya
alam hayati. Hal ini tampak pada keanekaragaman flora dan faunanya, termasuk di
dalamnya mikroorganisme. Sumber daya hayati merupakan potensi yang besar bagi
aktifitas bioteknologi. Sampai dengan saat ini, Indonesia baru samapai pada
tahap penjajagan dan penataan sarana. Termasuk mendidik calon-calon pakar di
bidang ini.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sebagai
manusia kita harus memanfaatkan sumber daya yang ada dengan sebaik-baiknya,
khususnya sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. Untuk menjaga kelangsungan
hidup kita pun kita harus mulai mencari energi alternatif lain, baik yang sudah
disediakan alam ataupun yang harus kita ciptakan sendiri dengan bahan dari
alam, tentunya kita juga harus menjaga kelestarian sumber daya tersebut agar
kelak masih bisa digunakan generasi penerus kita.
Seiring
berjalannya waktu para peneliti juga mulai menemukan metode lain untuk dapat
diterapkan di berbagai bidang, seperti bioteknologi. Beberapa bidang yang bisa
diterapkan bioteknologi adalah kedokteran, farmasi, dan pertanian.
3.2. Saran
Seiring
berjalannya waktu bahan bakar fosil yang sekarang sudah menjadi kebutuhan kita
sehari-hari pasti akan habis, dikarenakan jumlahnya yang memang terbatas dengan
pembentukan ulang yang sangat lama. Alangkah baiknya kita menyiapkan diri dengan
mencari energi alternatif lain jika sudah saatnya nanti energi bahan bakar
fosil tersebut habis.
DAFTAR
PUSTAKA
Harmoni, Ati. 1992. Pengantar ilmu alamiah dasar. Depok: Gunadarma
Comments
Post a Comment